Senin, 14 Maret 2011

Agar Asam Lambung Tidak Melambung

Jika tidak ditangani dengan benar, gangguan mag bisa menjadi kronis. Dengan teknik yang benar, masa pensiun obat mag bisa lebih dipercepat.

Setelah melewati kerongkongan, semua makanan transit di lambung. Di sini bahan-bahan makanan tersebut dicerna agar bisa diserap oleh tubuh. Pada proses ini, lambung mengeluarkan cairan asam klorida (yang sering disebut sebagai asam lambung) untuk membantu kerja enzim-enzim pencernaan.

Dengan bantuan asam ini, enzim pencerna protein bisa bekerja dengan baik. Selain itu, asam lambung juga berfungsi sebagai benteng pertahanan, karena kebanyakan bakteri yang terbawa di dalam makanan tidak tahan hidup dalam suasana asam. Dengan begitu, para penyusup ini tidak sampai di usus.

Masalah bisa timbul jika produksi asam lambung meningkat melebihi kebutuhan, misalnya karena pola makan yang salah, stres berkepanjangan, atau akibat obat-obatan tertentu. Kondisi yang terlalu asam menyebabkan dinding lambung mengalami iritasi.

Karena gangguan mag bermula dari sini, maka obat-obat mag pada umumnya bekerja dengan cara mempengaruhi asam lambung. Dua golongan paling penting adalah penetral asam (antasid) dan penghambat produksi asam lambung.

Dari dua golongan ini, hampir semua obat mag yang dijual bebas adalah golongan antasid. Sebut saja Promag, Madrox, Mylanta, Waisan, Plantacid, Gelusil, dan merek-merek lain yang Anda jumpai iklannya di televisi.

Antasid, Cepat dan Sesaat
Jika Anda menemukan komposisi aluminium atau magnesium, sebagai hidroksida atau trisilikat di bungkus obat, maka itu adalah contoh golongan antasid. Obat-obat ini bekerja dengan cara mengikat gugus asam dari cairan lambung.

Antasid magnesium dan aluminium merupakan dua serangkai yang biasanya ada di dalam satu sediaan. Keduanya selalu dikombinasikan karena magnesium tunggal punya efek samping diare, sementara aluminium tunggal punya efek samping konstipasi (sembelit). Dengan mengombinasikan keduanya, efek samping tersebut bisa dihindari.

Begitu ditelan, antasid bereaksi dengan cepat. Karena itu, obat golongan ini cocok untuk mengatasi serangan mag yang sering datang secara tak terduga. Namun karena waktu kerjanya singkat, antasid tidak cocok untuk sakit mag yang telah menjadi kronis.

Di banyak produk obat mag, antasid juga sering dikombinasikan dengan simetikon (dimetil polisiloksan). Yang disebut terakhir ini bukanlah penetral asam, melainkan bahan yang digunakan untuk menyerap kelebihan gas di saluran cerna. Simetikon digunakan di dalam pengobatan sakit mag karena pada umumnya gangguan lambung diikuti dengan gejala salah cerna.

Cara Minum yang Tepat
Karena fungsinya menetralkan asam klorida, obat golongan antasid sebaiknya diminum pada saat lambung tidak berisi makanan. Waktu yang tepat adalah satu jam sebelum atau dua jam sesudah makan. Pemilihan waktu ini didasarkan pada alasan efektivitas kerja.

Jika obat diminum pada saat lambung terisi makanan, maka fungsi antasidnya menjadi tidak berguna. Lebih dari itu, pada saat lambung berisi protein, asam lambung tidak boleh diganggu gugat karena ia dibutuhkan oleh enzim cerna dalam menjalankan tugasnya.

Jika tidak dicerna dengan baik, protein bisa terurai menghasilkan gas. Inilah yang menyebabkan timbulnya rasa penuh di perut. Keadaan ini bisa semakin parah jika makanan yang masuk lambung kaya akan protein.

Penghalang Produksi Asam Lambung
Di Indonesia, obat golongan ini masih termasuk obat keras yang hanya boleh didapat dengan resep dokter. Ada dua golongan utama di kelompok ini, yaitu yang dikenal sebagai H2 blocker dan proton-pump inhibitor.

Contoh H2 blocker antara lain simetidin, famotidin, dan ranitidin. Obat-obat ini bekerja dengan cara memblokir histamin. Histamin sendiri adalah senyawa kimia dalam tubuh yang memicu produksi asam lambung.

Adapun golongan kedua, proton-pump inhibitor, bekerja dengan cara menghalangi pompa proton. Pompa proton sendiri adalah “mata air” yang memproduksi asam lambung. Contoh obat golongan ini adalah omeprazol.

Dua golongan obat mag ini punya waktu kerja lebih lama dibandingkan antasid. Dokter biasanya meresepkan untuk mengatasi gangguan mag kronis yang tidak lagi bisa diatasi dengan antasid saja.

Bukan untuk Jangka Panjang
Banyak orang menganggap gangguan mag bukan sesuatu yang perlu ditangani secara serius. Telan obat, habis perkara. Begitu alasannya. Perkara besok kambuh lagi, itu urusan belakang. Akibatnya, gangguan mag sering kali menjadi kronis dan akhirnya penderita tidak bisa melepaskan diri dari obat-obatan. Padahal obat mag tidak dianjurkan untuk dikonsumsi lebih dari dua minggu.

Setidaknya ada dua alasan mengapa penderita gangguan mag tidak boleh mengandalkan diri pada obat. Alasan pertama, jika antasid dibiasakan terus-menerus, maka beban kerja ginjal sebagai organ eliminasi menjadi semakin berat. Alasan kedua, antasid tidak bisa menyembuhkan gangguan mag dari hulunya. Itu berarti, penyembuhan harus dimulai dari pola makan dan pola hidup.

Semakin lama sakit mag dibiarkan, semakin besar kemungkinan dinding lambung terinfeksi kuman Helicobacter pylori. Bakteri ini adalah bakteri kelas berat yang untuk membasminya pun dibutuhkan antimikroba kelas berat. Dengan kata lain, jika sampai terjadi infeksi, kita tidak sedang bicara tentang sakit mag biasa.

Boks
Tip Praktis Atasi Gangguan Mag
1. Usahakan tidak mengisi lambung dengan banyak makanan ataupun minuman, karena hal itu akan memaksa lambung berkontraksi dan memproduksi asam lebih banyak.

2. Jika mungkin, makanlah secara teratur, dalam porsi sedikit, tetapi sering. Makan sehari 6 x ½ piring lebih baik daripada 3 x 1 piring.

3. Buang stres jauh-jauh dari hidup Anda.

4. Hindari minuman soda, makanan pedas, atau berlemak tinggi, kopi, obat berisi kafein, aspirin, asam mefenamat, ibuprofen, dan obat-obat yang mengiritasi lainnya.

5. Jika minum antasid tablet, kunyah dulu supaya reaksi kerjanya di lambung lebih cepat.
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar