Tuhan,
Biarlah kutitip cinta ini pada-Mu
Karena aku tahu,
tak ada yang lebih pantas mendapatkannya
Kecuali Engkau.
Tuhan,
Sekiranya tak ada lagi cinta
yang dapat aku hasilkan
biarlah cintaku pada-Mu
terus merekah sepanjang zaman.
Tuhan,
Apabila sampai akhir waktu
aku tak jua mendapatkan cinta’nya’
Biarkanlah kukembalikan semua cintaku
hanya kepada-Mu
Rabu, 7 Mei 2008 (18:58)
Mbak Nuning,
Andai kau tahu siapa yang saat ini tengah aku cintai. Andai saja kau tahu siapa yang membuatku menangis karena nya.
Mbak Nuning,
Kalau saja kau tahu siapa ikhwan yang telah mencuri hatiku. Bila saja kau tahu siapa ikhwan yang berhasil melumpuhkan hatiku. Mungkin kau tak akan menyangka. Semenjak aku melihatnya untuk pertama kali, jujur hatiku tertambat olehnya. Kalau aku tahu seperti ini akhirnya, aku kira buta adalah lebih baik untukku daripada aku harus menanggung perasaan ini dengan tujuan yang tidak jelas.
Mbak Nuning,
Kau mengenalnya. Kau mengenal ikhwan yang saat ini ada dalam hatiku. Andai saja kau sadar, dia adalah.....
Nuning menghentikan sejenak membaca buku harian Aulia. Ada sebuah tanda tanya besar
yang tiba-tiba menggelayuti pikirannya. Apa mungkin saat ini Aulia tengah jatuh cinta? Dan siapa yang sebenarnya dicintai olehnya? Siapa sosok ikhwan yang dikenalnya yang juga dicintai oleh Aulia? Dia kembali membaca.
Senin, 12 Mei 2008 (22:16)
Rabbi,
Belum pernah seumur hidup aku men cintai seseorang sampai sebegini dalam nya. Hanya sekali aku melihatnya tapi wajahnya belum bisa aku lupakan sampai sekarang.
Rabbi,
Tiga tahun aku memendam cinta ini. Cinta pada seseorang yang sangat jauh dariku. Seseorang yang sangat jauh dari pandanganku. Seseorang yang tak pernah kukenal sebelumnya. Seseorang yang tak pernah tahu adanya aku.
Rabbi,
Sekiranya Engkau mengizinkan, pertemukanlah aku dengannya dalam bingkai syariatMu. Namun bila tidak, maka mudahkanlah aku untuk melupakannya.
Rabbi,
Izinkanlah kutitipkan cinta ini padaMu. Biarkanlah cinta ini tumbuh dan bersemi hanya disisiMu. Jika aku sendiri pun tak tahu lagi harus kemana kutempatkan cintaku, maka perkenankan lah aku untuk menyimpan cinta ini dalam saku kemuliaanMu. Hingga pada waktunya nanti ku ambil lagi cinta itu untuk seseorang yang Kau pilihkan untukku, jika seseorang itu bukanlah ”dia”.
Selasa, 13 Mei 2008 (21:16)
Rabbi,
Sungguh aku tak dapat melupakannya. Tolong katakan padaku, apa yang harus aku lakukan? Jika melupakannya, apa itu berarti seorang muslimah itu tidak boleh jatuh cinta?
Tuhan,
Aku begitu mengharapkannya. Adakah dia merasakan kehadiran seorang akhwat yang mencintainya ini? Tolong aku Rabb. Kirimkanlah obat penawar cinta ini agar aku tak menjadi seperti Laila Majnun yang meninggal karena memendam cintanya. Mengapa cinta ini jatuh, pada sebuah hati yang begituuuuu.. jauh. Sehingga aku tak dapat lagi menjangkaunya. Apakah aku harus meninggalkan cinta tersebut pada hati yang jauh itu, atau aku harus berusaha untuk meraihnya? Sampai sekarang aku belum menemukan jawabannya.
Kamis, 15 Mei 2008 (16:34)
Tuhan,
Kau sudah mengkaruniakan cinta ini dalam hatiku. Tapi kenapa begitu sulit aku menempatkan cinta ini dalam hatinya?
Sabtu, 24 Mei 2008 (22:25)
Duh, engkau yang telah mencuri hatiku. Siapakah kiranya yang kelak akan menjadi bidadarimu? Titipkanlah salamku untuknya. Bahagiakanlah dia seperti aku akan membahagiakan orang yang akan menjadi pahlawanku. Aku yakin, ”dialah” yang terbaik untukku dan juga untukmu. Semoga ”dia” akan menjadi cinta sejatiku dan juga cinta sejatimu. Amin......
Sabtu, 24 Mei 2008 (23:58)
Tuhan,
Cinta memang tak harus memiliki. Adakalanya kita harus merelakan apa yang kita ingini tak bisa kita miliki.
Tuhan,
Bila sekiranya dia memang bukan yang terbaik untukku, maka hidupkanlah cintaku ini dalam ladang keikhlasanMu. Andai saja aku bisa memutar waktu sebelum aku melihatnya. Oh Tuhan, Aku mencintainya......
Sabtu, 7 Juni 2008 (17:34)
Tuhan,
Maafkan diriku yang telah menyimpan dia dalam hatiku. Sungguh Ya Allah, semakin berusaha aku melupakannya semakin aku mengharapkannya. Hatiku menjadi sedih jika mengingat semua ini. Tuhan, Berikan aku kekuatan....
Senin, 9 Juni 2008 (20:11)
Bunda,
Orang yang aku cintai telah membenciku. Dia membenciku bukan karena wajahku. Bukan juga karena fisikku. Dia membenciku, karena aku telah mencintainya.
Bunda,
Orang yang aku cintai telah membenciku. Dia membenciku tanpa pernah dia melihat wajahku sebelumnya.
Sabtu, 21 Juni 2008 (11:05)
Ya Allah,
Apakah aku termasuk orang-orang yang merugi? Apakah aku termasuk orang-orang yang tak shalihah karena telah menyimpan dia dalam hatiku? Ya Allah, Maafkan aku. Aku benar-benar menyesal atas semua kejadian ini. Aku bertaubat Ya Allah. Sungguhsungguh bertaubat. Tak akan lagi aku memikirkannya.
********
aq blm prnh baca yg ini..bikin sndiri yah? itu TBC ato ud the end??
BalasHapus@Zay : nih penggalan diary di cerpen Cinta Dalam Do'a...next time ane posting...
BalasHapus